Kamis, 27/02/2014 17:57 WITA
Jakarta -Sandang, pangan, dan papan merupakan kebutuhan pokok untuk semua orang. Namun kenyataannya masalah papan atau perumahan masih menjadi permasalahan dari masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Anggota Pembina Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LP P3I), Mars. Madya (Purn) Tumiyo menjelaskan, saat ini permasalahan yang dihadapi oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bukan karena masalah suplai rumah dari pengembang, namun karena tidak sanggup membayar uang muka.
"Masalah yang dihadapi oleh pembeli dalam hal ini MBR, biasanya karena mereka tidak mampu menyiapkan uang muka," kata Tumyo dalam acara Silaturahmi Perumahan Rakyat, di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta (27/2/2014).
Tumiyo menambahkan, saat ini masih banyak pegawai, baik itu pegawai negeri maupun swasta yang masih kesulitan untuk membeli rumah, hal ini tentunya akan lebih parah dialami oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang pendapatannya tidak tetap.
"Anggota TNI/Polri, PNS, dan karyawan yang bergaji tetap yang jumlahnya saat ini cukup besar mereka masih mengalami kesulitan untuk membeli rumah, apalagi masyarakat yang MBR dan tidak bergaji tetap," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tumiyo menjelaskan, permasalahan makin rumit karena harga rumah tiap tahun selalu naik. Sementara di sisi lain, peningkatan pendapatan tidak sesuai dengan laju peningkatan harga rumah. Sehingga masyarakat berpenghasilan rendah akan semakin sulit untuk membeli rumah.
"Kenaikan harga rumah selalu naik tiap tahun karena mengikuti harga pasar. Namun permasalahannya kenaikan harga rumah tersebut tidak sebanding dengan kenaikan dari pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah sehingga secara otomatis kemampuan mereka menurun," pungkasnya.
(dnl/dnl) [Sumber : detik.com]