Sunday, 5 December 2010

Pemerintah Dinilai 'Kecanduan' Dana Asing Untuk Jual Saham BUMN

Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Pemerintah sangat bergantung kepada dana asing untuk menjual saham BUMN yang akan dilepas ke pasar modal lewat mekanisme initial public offering (IPO). Ini dinilai sangat berisiko.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI Arif Budimanta kepada detikFinance, Sabtu (4/12/2010).

"Penarikan aliran dana asing hanyalah solusi sementara yang hanya akan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Indonesia hanya akan jadi 'negara pecandu' yang terus bergantung pada dana asing. Belum lagi kita bicara tentang risiko capital outflow besar-besaran yang cenderung mengikuti tren arus modal," tutur Arif.

Menurutnya, dalam UU No.19/2003 dikatakan privatisasi BUMN dilakukan dengan maksud untuk memperluas kepemilikan masyarakat atas BUMN, bukan untuk menarik aliran dana asing.

Dikatakan Arif, sudah saatnya pemerintah insyaf atas kebijakan ekonominya saat ini.

"Pelajaran menunjukkan ternyata bubble atau gelembung ekonomi Amerika, Jepang, Inggris akhirnya mengempis, karena tak tahan dengan teriknya sinar yang datang dari Timur," tukas Arif.

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan aliran dana asing yang sangat deras ke Indonesia sampai pertengahan tahun depan akan dimanfaatkan pemerintah untuk melepaskan saham BUMN ke pasar modal melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). (dnl/dnl) - (Sumber : detikFinance, Sabtu, 04/12/2010 18:15 WIB)